Campak dijadikan sebagai salah satu infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan yang bisa menular. Penyakit ini bisa berakibat fatal, jika dialami oleh bayi, anak anak sampai dengan orang dewasa yang belum menerima vaksin rubella. Prevalensi infeksi paramyxovirus dapat menyebabkan komplikasi serius. Yuk simak informasi lengkap seputar penyakit campak

Mengenal Kondisi Gangguan Campak

Baca juga : Ketahui Gejala Penyakit Hepatitis untuk Jaga Kesehatan Keluarga

Dikutip dari Mayo Clinic gangguan Campak atau rubella diartikan sebagai suatu masalah kesehatan yang disebabkan oleh adanya infeksi paramyxovirus. Selain itu, campak pada bayi juga dimaknai sebagai salah satu bentuk infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan. Gangguan rubella atau campak ini menginfeksi bagian saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh.

Campak bisa mengakibatkan gejala yang bisa parah hingga fatal, biasanya ditularkan melalui kontak langsung atau melalui udara. Kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami ruam kulit dan kotoran di seluruh tubuh pada bayi dan anak-anak. Campak dapat membunuh 100.000 orang per tahun, sehingga penyakit ini juga tidak boleh dianggap remeh.

Namun, dengan memilih menggunakan vaksin rubella atau MMR dapat menurunkan angka kematian bayi dan anak sekitar 73%, atau sekitar 23,3 juta, antara tahun 2000 dan 2018. Jadi pastikan bahwa bayi anda menerima vaksin rubella sejak kecil. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan terhadap penyakit campak

Ciri Penderita Campak

Setelah seorang bayi terpapar virus campak, mungkin diperlukan waktu 7 – 14 hari sampai gejala muncul. Gejala pertama yang umumnya muncul adalah berupa demam tinggi, kemerahan dan juga batuk. Nantinya, Koplik’s spot (bintik kecil berwarna merah bercampur biru dan putih) juga bisa muncul di mulut sebelum ruam dan gabagen muncul pada anak-anak dan bayi.

Berikut beberapa gejala atau ciri penyakit campak pada anak dan bayi yang harus diwaspadai orang tua yaitu seperti demam, masuk angin, batuk, sakit tenggorokan dan juga mata merah. Setelah itu dalam beberapa hari kedepan akan muncul gejala lain yaitu diare, gabagen atau ruam dan bintik koplik. Orang tua juga harus tahu bahwa gejala dan infeksi campak berkembang

Yuk-Simak-Ciri-Penyakit-Campak-pada-Anak-dan-Cara-Menanganinya

Seperti yang sudah dijelaskan, masa inkubasi virus penyakit campak di dalam tubuh sekitar 7-14 hari. Pada titik ini, tidak ada gejala yang terlihat pada tubuh anak atau bayi, seperti ruam atau kotoran. Gejala campak pada anak dan bayi biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang. Hal ini sering diikuti oleh batuk terus-menerus, pilek dan sakit tenggorokan.

Kondisi satu ini tergolong masih ringan dan berlangsung 2-3 hari. Anak-anak dan bayi kemudian mengalami gejala campak lainnya, seperti ruam dan gabagen. Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil, beberapa di antaranya sedikit terangkat. Ruam adalah bercak merah yang tergolong kencang dan bisa membuat kulit di sekujur tubuh tampak kemerahan.

Wajah adalah area pertama di mana noda dan kotoran muncul pada bayi Anda. Beberapa hari kemudian ruam menyebar ke perut, lengan, paha, dan kaki. Yang diikuti dengan demam anak mulai meningkat hingga 40°C. Namun, yakinlah bahwa gejala penyakit campak ini akan berangsur-angsur berkurang atau hilang. Setelah itu akan akan bisa kembali sehat dan pulih

Ruam biasanya muncul 14 hari setelah terpapar virus dan dapat berkisar antara 7 hingga 18 hari. Setelah itu, ruam, flek, atau noda pada bayi dan anak-anak dapat bertahan selama 5-6 hari sebelum akhirnya menghilang. Jika anak mengalami gejala yang telah disebutkan dalam pembahasan diatas, maka segera lakukan pemeriksaan untuk mendapat penanganan