Sakit punggung dan nyeri kehamilan lainnya mungkin membuat Moms ingin berendam di bak mandi air panas atau bersantai di sauna. Tetapi amankah sauna untuk ibu hamil dan apa saja efeknya pada janin? Inilah hal-hal yang harus Moms ketahui tentang efek sauna selama kehamilan!
Apa Itu Sauna?
Sauna adalah ruangan yang dibuat atau dilapisi dengan kayu serta menghasilkan panas dengan kelembaban sangat rendah. Sebagian besar sauna diatur dalam kisaran suhu 180-195°F (82-90°C). Sedangkan untuk kelembabannya dijaga agar tetap di bawah 15%.
Manfaat Sauna
Bagi yang tidak hamil, sauna membawa banyak manfaat bagi tubuh. Di antaranya detoksifikasi, mengurangi stres, meredakan sakit, serta meredakan nyeri otot setelah aktivitas berat. Selain itu, kulit juga akan semakin bersih karena kotoran dalam tubuh bisa dikeluarkan melalui keringat ketika berada di dalam sauna.
Apakah Sauna untuk Ibu Hamil Aman dan Diperbolehkan?
Menggunakan sauna selama kehamilan, terutama selama trimester pertama merupakan aktivitas yang sangat berisiko. Maka dari itu, kebanyakan dokter akan menyarankan Moms untuk menghindarinya.
Tidak disarankan untuk menggunakan sauna selama kehamilan, karena paparan panas yang ekstrim dapat menyebabkan komplikasi pada ibu maupun janin. Misalnya, janin berisiko terlahir cacat, keguguran, atau cedera pada otak dan sumsum tulang belakang.
Namun, jika setelah berkonsultasi dan dokter mengizinkan Moms menggunakan sauna selama kehamilan, maka batasi durasi yang Moms habiskan untuk sauna maksimal 15 menit atau kurang.
Moms harus segera meninggalkan sauna jika Moms mulai merasa pusing atau mual. Ini mungkin pertanda bahwa tubuh Moms kepanasan dan mengalami dehidrasi.
Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua sauna sama. Beberapa sauna diatur pada suhu panas yang berbeda. Semua faktor ini dapat mempengaruhi durasi yang dibutuhkan tubuh Moms untuk mencapai suhu panas yang bisa Moms tangani.
Baca Juga: Larangan untuk Ibu Hamil Muda, Yang Perlu Moms Waspadai
Efek Sauna untuk Ibu Hamil
Bahaya yang mengintai ibu hamil dan janinnya saat sauna tidak bisa dianggap remeh, maka dari itu sauna tidak disarankan untuk Moms yang sedang hamil. Pasalnya, sauna saat hamil dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
1. Risiko Janin Terlahir Cacat
Dampak negatif pertama dari sauna untuk ibu hamil adalah risiko cacat lahir pada janin. Itu karena aktivitas sauna membuat suhu tubuh meningkat. Jika suhu tubuh mengalami peningkatan secara drastis, maka akan berbahaya bagi janin.
2. Menyebabkan Hipertermia
Sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa aktivitas sauna dapat memicu peningkatan suhu tubuh yang ekstrem. Kenaikan suhu tubuh inilah yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami hipotermia, yakni suatu kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi.
3. Keguguran
Risiko sauna untuk ibu hamil selanjutnya adalah rentan mengalami keguguran. Karena suhu panas yang ekstrim di ruang sauna dapat menyebabkan komplikasi gangguan kesehatan yang serius pada ibu hamil.
4. Risiko Janin Memiliki Kelainan Jantung
Janin kemungkinan besar bisa memiliki kelainan jantung jika ibu hamil mengalami hipertermia dalam waktu yang lama saat sauna, apalagi jika dilakukan di trimester pertama.
Tak hanya kelainan jantung, janin juga berisiko memiliki cacat tabung saraf dan gangguan oral motor yang tentu bisa menghambat perkembangan bayi setelah lahir.
5. Merasa Mual dan Muntah
Karena suhu panas yang tinggi di ruangan sauna, tubuh ibu hamil sering kali tidak dapat mengatasinya. Maka dari itu, jika ibu hamil berada di ruangan sauna terlalu lama, justru akan memicu rasa mual dan ingin muntah.
Alternatif Relaksasi Lain untuk Ibu Hamil Selain Sauna
Setiap ibu hamil memang berhak untuk mendapatkan jatah terapi atau relaksasi untuk membantu mengurangi gejala seperti mual dan muntah serta nyeri punggung selama kehamilan. Nah, berikut ini beberapa alternatif lain yang bisa Moms coba:
- Akupresur dengan memijat titik-titik tertentu di tubuh saat Moms merasa nyeri, stres, atau tegang.
- Gunakan aromaterapi dengan essential oil untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan pikiran.
- Olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil guna menurunkan tekanan darah, meredakan nyeri punggung, meningkatkan mood, dan meningkatkan kualitas tidur.
- Terapi air hangat dengan suhu maksimal 35º Celcius selama kurang dari 10 menit.
- Meditasi untuk relaksasi, memfokuskan konsentrasi, serta mengurangi stres.
- Pijat refleksi dengan menekan-nekan pada area tertentu seperti kaki, tangan, dan telinga. Karena bermanfaat dalam membantu meredakan mual, konstipasi, kelelahan, sakit punggung, dan gejala kehamilan lainnya.
Apakah Moms Masih Tertarik untuk Pergi ke Sauna?
Demikianlah penjelasan terkait sauna untuk ibu hamil yang cukup riskan Moms lakukan selama masa kehamilan. Kesimpulannya, sauna saat hamil tidak disarankan kecuali atas izin dokter. Jika Moms ingin menenangkan pikiran atau mengatasi gejala-gejala saat hamil, Moms bisa melakukan daftar relaksasi di atas yang lebih aman.
Comments