Mengajarkan Anak Berdoa – Sebagai orang tua, tentunya Bunda ingin mengasah kecerdasan anak, baik itu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan yang tak kalah penting yaitu kecerdasan spiritual (SQ). Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Fundamentals of Mental Health menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara SQ dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Studi lain juga menilai bahwa SQ dapat membantu orang untuk lebih mampu menghadapi pengalaman sulit. Penting sekali kan Bund untuk dipelajari anak sebagai bekal di masa depannya? Lalu, bagaimana cara mengasah SQ anak? Salah satu caranya adalah dengan mengajarkan anak berdoa.
Contents
- 1 Cara Mengajarkan Anak Berdoa
- 1.1 Memberi contoh
- 1.2 Menjelaskan apa itu doa
- 1.3 Bantu dan dampingi anak saat berdoa
- 1.4 Tuntaskan per tema doa
- 1.5 Tempel doa-doa di tempat yang mudah dilihat
- 1.6 Ajarkan pelan-pelan dan berulang
- 1.7 Berdoa tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja
- 1.8 Ajarkan bahwa Tuhan menjawab doa dengan berbagai cara
Cara Mengajarkan Anak Berdoa

Ilustrasi keluarga muslim. Sumber: Pexels
Memang tidak bisa dipungkiri, mengajarkan anak berdoa itu susah-susah gampang. Fokus anak usia dini akan menjadi tantangan tersendiri. Namun, Bunda harus tahu bahwa daya tangkap anak usia dini itu cukup baik dalam menghafal.
Maka dari itu, untuk memudahkan Bunda, berikut telah kami rangkum informasi mengenai cara mengajarkan anak berdoa.
Memberi contoh
Cara terbaik untuk mengajarkan anak untuk berdoa adalah dengan mencontohkan cara berdoa itu sendiri. Jadi, jika Bunda ingin anak berdoa, maka Bunda juga harus sering berdoa di depan anak. Disadari atau tidak, anak itu belajar dengan meniru orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama Bunda sebagai orangtuanya. Oleh karena itu Bunda dapat membaca doa dengan lantang ketika bersama anak.
Menjelaskan apa itu doa
Memang sulit dan rumit, apalagi anak itu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun akan sulit bagi anak untuk berdoa ketika dia tidak mengerti apa itu doa, apa makna dan tujuan dari doa. Jadi, bantu anak untuk mengerti bahwa berdoa adalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Bantu dan dampingi anak saat berdoa
Setelah memberi contoh dan menjelaskan apa itu doa, Bunda bisa meminta anak untuk ikut berdoa. Bunda bisa memulai dari doa-doa yang pendek dan mudah dimengerti oleh anak. Bantu dan dampingi anak selalu ketika berdoa, misalnya ketika sebelum makan atau sebelum mau tidur.
Tuntaskan per tema doa
Sebaiknya tuntaskan per tema doa. Kenalkan lebih dahulu doa-doa pendek. Bunda bisa penggal perbagian atau per kumpulan kata menurut artinya. Misalnya doa sebelum makan, yang berbunyi:
“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar.”
Doa ini bisa dibagi menjadi tiga bagian.
Penggalan pertama: Allahumma baarik lanaa
Penggalan kedua: fiimaa rozaqtanaa
Penggalan ketiga: wa qinaa ‘adzaa bannaar
Tempel doa-doa di tempat yang mudah dilihat
Salah satu cara mengajarkan anak berdoa adalah dengan menempelkan doa-doa tersebut di beberapa tempat yang mudah dilihat oleh anak. Misalnya untuk doa makan, Bunda bisa menempelkannya di ruang makan. Doa masuk kamar mandi bisa ditempel di depan pintu kamar mandi, dan doa-doa lainnya.
Ajarkan pelan-pelan dan berulang
Nah, dalam mengajarkan anak berdoa, Bunda harus memiliki stok sabar yang banyak. Ajarkan anak secara perlahan dan berulang secara lisan dengan intonasi yang jelas. Nanti, lama kelamaan anak akan mengingat doa yang diajarkan dan akan melafalkan doa yang diajarkan dengan sendirinya.
Berdoa tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja
Memang awalnya, Bunda akan mengajarkan doa yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Seperti doa sebelum makan dan sebelum tidur. Namun Bunda juga perlu memberi tahu pada anak bahwa kita bisa berdoa kapan saja, di mana saja, dan untuk alasan apa saja. Tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu saja, ya!
Ajarkan bahwa Tuhan menjawab doa dengan berbagai cara
Bunda tentu akan mengatakan pada anak bahwa Tuhan akan selalu mendengar doa-doa kita. Nah, bagaimana jika nanti anak dihadapkan pada rasa kecewa ketika doanya belum terkabul? Oleh karena itu, Bunda juga perlu menjelaskan pada anak bahwa Tuhan akan menjawab doa kita dengan tiga cara: ya, tunggu, dan tidak. Di mana Tuhan terkadang memberi apa yang kita inginkan. Kadang kita disuruh menunggu, lalu diberikan yang terbaik. Namun jika tidak, Tuhan tahu apa yang lebih baik untuk kita.
Setelah melakukan 8 cara mengajarkan anak berdoa, Bunda juga tidak boleh lupa untuk mengapresiasi anak ketika dia bisa mengucapkan berdoa atau mulai membantu orang tua. Berikan kata-kata penyemangat untuk mendorong anak untuk terus menghafal doa dan melakukan doa dengan setulus hatinya.
Comments