Adapun cacat janin sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal. Jenis cacat janin juga sangat beragam sekali. Sehingga untuk mengetahui permasalahan janin, maka ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan terlebih dahulu.
Pemeriksaan yang dilakukan bisa seperti skrining genetika untuk mencari tahu kelainan genetic apakah yang terjadi pada bayi. Meskipun demikian, pastinya semua ibu hamil sangat mengharapkan sekali bayinya lahir dengan sehat tanpa cacat sama sekali.
Namun kondisi kehamilan tidak bisa dipastikan sehingga menyebabkan kejadian berbeda pada masing-masing ibu hamil. Misalkan saja ada komplikasi kehamilan yang baru terjadi di trimester 1 dan bahkan ada juga setelah memasuki trimester 3.
Jenis cacat janin
Perawatan kehamilan sangat penting untuk Anda lakukan. Sebab ini merupakan upaya yang penting untuk mengetahui apakah terdapat kelainan pada tumbuh kembangnya janin atau tidak. Berikut jenis cacat janin yang sering terjadi.
1. Sindrom down
Sindrom down merupakan kondisi kelainan fisik serta mental yang terjadi pada anak. Sindrom ini disebabkan karena faktor genetik atau dengan kata lain dikenal dengan kelainan kromosom.
Pemeriksaan sindrom ini sebenarnya juga sudah bisa dilakukan saat usia kehamilan 11-13 minggu. Sehingga anak yang memiliki sindrom down akan cenderung punya kelainan organ. Misalkan saja seperti jantung bocor, pendengaran tidak sempurna, terganggunya sistem pernapasan, mata tidak berfungsi, dan obesitas.
2. Kelainan jantung bawaan
Kelainan kedua ini juga bisa didiagnosa dokter sebelum ataupun sesudah bayi Anda lahir ke dunia. Karena pada saat 6 minggu pertama kehamilan, jantung si janin sudah mulai terbentuk dan menghasilkan detak jantung.
Adapun pembuluh darah utama yang akan mengalir ke dan juga dari jantung sudah mulai terbentuk. Sehingga cacat jantung pun juga akan mulai berkembang. Namun hingga saat ini penyebab cacat jenis ini belum bisa diketahui pasti.
Akan tetapi, kondisi medis, genetic, faktor lingkungan, konsumsi obat bisa mempengaruhi terjadinya kelainan ini pada bayi. Adapun beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan seperti pemberian vaksin rubella selama masa kehamilan. Kemudian hindarilah bahan kimia yang berbahaya dan rajin melakukan pemeriksaan kesehatan serta maksimalkan pengkonsumsian asam folat.
3. Spina bifida
Jenis cacat janin ini terjadi saat tulang belakang dan juga sumsum tulang belakang tidak bisa terbentuk dengan baik. sehingga juga hampir dikategorikan jenis cacat ini sebagai cacat tabung saraf.
Tabung saraf ini akan terbentuk di awal kehamilan. Namun berakhir di hari ke 28 setelah pembuahan selesai. Namun, untuk bayi dengan kelainan spina bifida maka sebagai tabung sarafnya akan cenderung gagal untuk berkembang (menutup dengan benar).
Hal ini kemudian menyebabkan sumsum tulang belakang serta tulang belakang lainnya menjadi rusak. Perlu diketahui bahwa tipe spina bifida occulta tidak memiliki gejala tertentu. Namun untuk tipe spina bifida myelomeningocele dan meningocele dapat dideteksi sebelum maupun setelah bayi dilahirkan.
4. Bibir sumbing
Ini merupakan suatu kondisi yang menyebabkan terdapatnya celah pada rongga mulut dan hidung. Bibir sumbing sudah terjadi saat masa perkembangan janin. Banyak sekali penyebab bayi terlahir dengan bibir sumbing seperti genetika dan nutrisi.
Namun genetic memiliki pengaruh lebih besar, apabila kedua orang mengalami kondisi yang sama. Maka anaknya juga akan beresiko lebih besar bahkan hingga 60%. Faktor genetis inilah yang sangat sulit dicegah. Namun jika karena nutrisi tentunya bisa dengan mencukupi asupan gizi yang cukup.
5. Sindrom Edward
Adapun sindrom Edward juga dikenal dengan istilah trisomy 18. Pada normalnya, tubuh mempunyai 23 kromosom termasuk juga sepasang kromosom 18. Namun pada bayi dengan sindrom ini, kromosom 18 nya hanya berjumlah 3.
Jarang sekali sindrom ini karena faktor genetic. Sebab berkembangnya kromosom 18 jadi 3 ini terjadi secara acak. Karena bisa jadi ketika terbentuknya sperma atau sel telur. Untuk itulah, Anda disarankan untuk melakukan tes sindrom Edward ketika usia kehamilan mulai 10-14 minggu.
6. Clubfoot
Kaki abnormal, bengkok, ataupun pengkor dikenal dengan clubfoot. Namun kemungkinan bayi yang lahir dengan cacat ini adalah 1 : 1000. Clubfoot sendiri terjadi karena adanya tendon yang merupakan jaringan penghubung otot ke tulang dengan otot di bagian dalam.
Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun sulit sekali untuk di obati. Clubfoot bisa disebabkan karena genetik, gaya hidup, kekurangan air ketuban ketika hamil, jenis kelamin, dan kondisi spina bifida. Namun penyebab pastinya juga bisa Anda ketahui dengan pemeriksaan USG yang dilakukan oleh dokter pada masa akhir kehamilan.
Demikianlah jenis cacat janin yang harus Anda ketahui sejak dini. Sehingga dengan mengenalinya lebih awal, Anda pun juga bisa segera mengkonsultasikan ke dokter bagaimana solusi kedepannya.
Comments