Menjadi seorang ibu memang tidak mudah, terutama saat masa kehamilan. Terdapat banyak tantangan yang harus Moms hadapi, seperti morning sickness bahkan hingga alergi kulit. Alergi saat hamil biasanya terjadi karena perubahan hormon dan menurunnya imunitas tubuh. Lalu, apa saja jenis alergi tersebut? Yuk, simak di sini!
7 Jenis Alergi Saat Hamil
Alergi saat hamil tidak hanya terjadi pada saluran pernapasan, namun juga pada kulit. Biasanya alergi tersebut muncul pada satu bagian tubuh, lalu menyebar luas pada bagian lainnya. Berikut adalah beberapa jenisnya yang perlu Moms ketahui:
1. Prurigo
Alergi yang satu ini bisa menyerang kapan saja dan tiba-tiba. Bentuk dari prurigo adalah benjolan kecil yang terasa gatal dan biasanya muncul di area kulit kaki, lengan, dan perut.
Penyebab umum dari prurigo adalah kulit yang kering dan terjadinya perubahan imunitas tubuh. Prurigo bisa terjadi hingga berminggu-minggu maupun berbulan-bulan. Beberapa cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan antihistamin oral atau steroid topikal.
2. Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP)
Nama lain PUPPP adalah papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan. Ini merupakan kondisi dimana terdapat ruam-ruam yang menimbulkan rasa gatal. Umumnya ruam tersebut dimulai dengan bercak merah dan sering timbul di masa kehamilan trimester yang ketiga.
Penyebab umum PUPPP adalah tubuh ibu yang terlalu kurus serta kulit kering dan dehidrasi serta sering terjadi saat kehamilan pertama dan kembar. Beberapa bagian kulit yang biasanya mengalami alergi ini adalah area sekitar lengan, perut, dada, kaki, dan pantat. Alergi ini bisa diatasi dengan kortikosteroid topikal, dan prednison oral.
3. Herpes Gestationis
Alergi saat hamil yang satu ini termasuk penyakit autoimun yang langka. Herpes gestationis atau pemphigoid gestationis biasanya muncul pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Umumnya alergi ini akan muncul di area perut, namun dapat menyebar ke area lain dengan cepat.
Benjolan herpes gestationis juga dapat melepuh yang berakhir menjadi plak yang mengganggu. Jika Moms mengalami alergi ini, segera pergi untuk konsultasi dengan dokter. Karena herpes gestationis dapat mempengaruhi berat bayi yang menjadi rendah dan lahir prematur. Meski begitu, alergi ini dapat hilang pasca melahirkan.
4. Folikulitis Pruritus
Kondisi kulit ini biasanya akan memicu terjadinya peradangan folikel hingga muncul ruam dan rasa gatal. Folikulitis pruritus biasanya menyerupai jerawat yang menyebar di berbagai area kulit dan dapat melebar jika terus digaruk. Alergi ini biasanya muncul pada trimester kehamilan yang kedua atau ketiga.
Sampai saat ini, belum ada penyebab pasti dari folikulitis pruritus, namun kebanyakan peneliti berpendapat bahwa penyebabnya adalah perubahan hormon pada ibu. Secara umum alergi ini tidak memiliki pengaruh buruk untuk janin. Penanganannya adalah dengan menggunakan benzoil peroksida, kortikosteroid topikal, atau terapi ultraviolet B.
5. Psoriasis Pustular
Alergi selanjutnya adalah psoriasis pustular. Alergi ini biasanya muncul pada akhir trimester kedua. Secara umum akan terdapat bintil pustula yang ditandai dengan ruam yang memerah, gatal, dan bersisik. Biasanya alergi ini muncul karena ibu mengalami stres atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Gejala lain alergi ini adalah mual, muntah, diare, dan demam. Selain itu, bisa juga timbul infeksi dan cedera pada kulit, seperti tergores dan luka bakar yang dapat memicu timbulnya alergi. Penanganan alergi ini tergantung pada parah atau tidaknya alergi yang diderita. Obat yang dapat membantu adalah obat topikal dan pelembab.
Baca Juga: 7 Keluhan Ibu Hamil yang Paling Umum serta Tips Mengatasinya
6. Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP)
ICP adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan terjadi karena cairan empedu yang merusak hati karena hormon. Alergi ini akan menimbulkan ruam yang sangat gatal di area telapak tangan dan kaki, serta menyebar ke area lain. Ibu akan mengalami sulit tidur dan mata serta kulit menguning.
Alergi ini dapat menyebabkan kematian pada bayi, karena ini Moms harus berhati-hati. Bayi juga dapat mengalami penyakit paru-paru dan memiliki detak jantung yang lambat. Moms bisa berkonsultasi ke dokter, jika mengalami ICP.
7. Hives
Alergi saat hamil yang terakhir adalah hives atau biduran. Biasanya akan terdapat bercak atau benjolan yang gatal dan memiliki sensasi terbakar. Penyebabnya adalah histamin yang merupakan respon pada stres dan perubahan hormon.
Hives juga bisa disebabkan oleh alergi pada makanan, serbuk bunga, dan lainnya. Selain itu, hives dapat menyebabkan kesulitan pernapasan. Penanganannya adalah dengan kortikosteroid, antihistamin, atau anti inflamasi.
Sudah Tahu Apa Saja Jenis Alergi Saat Hamil?
Nah, itu adalah berbagai jenis alergi saat hamil yang bisa saja timbul di masa kehamilan. Alergi kulit tersebut mungkin akan terasa sangat tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas. Jadi, Moms harus waspada dan jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika mengalami salah satu alergi di atas. Selalu hati-hati ya, Moms!
Comments