Penyebab kematian ibu di masa nifas disebabkan oleh beberapa faktor. Nifas merupakan suatu kondisi dimana keluarnya darah dari dalam vagina dan dialami oleh ibu hamil setelah proses persalinan selesai.
Darah nifas ini terbagi lagi menjadi beberapa tahapan. Di hari pertama hingga kelima setelah melahirkan biasanya darah yang dikeluarkan akan berwarna merah pekat dan konsistensinya sangat kental. Sedangkan pada 5-10 hari setelahnya darah akan berwarna merah cerah dan konsistensinya lebih encer serta diiringi dengan volume yang meningkat. Lalu tahap terakhirnya ditandai dengan volume yang semakin menurun dan darah jadi coklat.
Penyebab Kematian Ibu di Masa Nifas
Nifas biasanya berlangsung paling lama hanya sekitar 6 minggu atau setara dengan 40 harian. Saat masa nifas ini, maka tubuh mengalami perubahan yang memberikan pengaruh pada fisik serta psikis Anda.
Kemudian organ reproduksi seperti halnya rahim dan vagina akan beralih fungsi dan normal kembali seperti semula. Kesehatan ibu memang sangat rentan sekali dengan ketidakseimbangan saat masa nifas tersebut. Inilah beberapa penyebab kematian ibu di masa nifas.
1. Pendarahan abnormal
Pendarahan termasuk kondisi normal yang dialami ibu saat nifas. Darah yang keluar akan berwarna merah dan bercampur dengan lendir. Pada awalnya berkonsistensi kental namun lama kelamaan berubah menjadi encer dan berwarna kecoklatan.
Pendarahan setelah melahirkan umumnya terjadi karena vagina atau serviks robek. Selain itu kontraksi rahim juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Adapun hal yang perlu diwaspadai yaitu pendarahan yang memang terjadi karena patologisnya.
Pendarahan tidak normal dipicu dengan volume darah yang berlebihan. Faktor pemicunya yaitu infeksi bakteri, tekanan darah tidak normal, gangguan plasenta, dan posisi rahim yang cenderung naik.
2. Sepsis
Sepsis adalah penyebab kematian yang juga umum terjadi pada ibu saat masa nifas. Seperti yang diketahui, usai melahirkan maka vagina Anda akan robek. Sehingga jika proses jahitnya kurang rapi apalagi tidak steril, kemungkinan masuknya bakteri ke kandung kemih sangat besar sekali. Pada akhirnya memicu terjadinya infeksi.
Infeksi pada kandung kemih inilah yang memicu terjadinya sepsis. Sepsis adalah kondisi yang memungkinkan tubuh memproduksi zat tertentu agar melawan infeksi. Namun justru akan memicu peradangan sehingga suplai darah pada tubuh pun berkurang.
Pada kondisi yang lebih parah, ini akan mengakibatkan rusaknya beberapa organ lain seperti otak, ginjal, dan jantung. Jika memang tidak diatasi, maka kematian pun menjadi risiko paling parahnya.
Gejala yang dialami penderita sepsis adalah demam, nafas cenderung cepat, dan detak jantungnya tidak teratur. Sepsis dialami oleh siapapun terutama saat sistem imun Anda lemah. Adapun penyakit jenis lain yang bisa berkembang menjadi penyakit sepsis yaitu radang paru-paru, meningitis, dan appendicitis.
3. Infeksi
Ada sekitar 15% kematian ibu usai melahirkan disebabkan karena terjadinya infeksi. Infeksi disebabkan karena masuknya virus, mikroorganisme, dan bakteri lewat vagina. Infeksi ini ditandai dengan rasa nyeri, pendarahan hebat, demam, seta keluarnya darah nifas dengan warna tidak wajar dan diiringi bau.
Namun, Anda tidak perlu khawatir infeksi ini bisa dicegah dengan pembersihan daerah intim. Gantilah pembalut Anda saat darahnya sudah mulai banyak. Lalu pastikan ketika proses persalinan di rumah sakit ditangani oleh bidan dan dokter yang profesional. Sehingga proses persalinannya lebih steril dan tidak memicu resiko infeksi.
4. Pre-eklampsia
Ibu akan rentan mengalami pre-eklampsia usai melahirkan. Namun akan lebih tampak dengan jelas setelah usianya 20 minggu. Namun di beberapa kasus juga terjadi di masa nifas. Preeklampsia yang tidak Anda atasi dengan segera akan menimbulkan komplikasi tertentu dan berbahaya seperti kejang, gagal ginjal, stroke, gangguan jantung, dan paling parah berujung kematian.
Maka dari itu, usahakanlah untuk melakukan pengontrolan kesehatan dengan berkala usai melahirkan. Gejala yang sering dialami oleh penderita pre-eklampsia yaitu munculnya rasa sakit kepala dengan mendadak.
5. Anemia
Kekurangan haemoglobin akan menyebabkan pasokan oksigen di dalam tubuh Anda menjadi berkurang. Akibatnya fungsi organ pun menjadi terganggu. Seperti penyakit lainnya, anemia yang tidak diatasi akan menyebabkan kematian mendadak.
Oleh karena itu, anemia harus segera diobati dengan cara mengkonsumsi asupan makanan sehat yang didalamnya sudah terkandung zat besi dalam kadar yang cukup dan sesuai dengan batasan konsumsi zat gizi setiap harinya. Usahakanlah untuk memperbanyak waktu istirahat dan lakukan konsultasi rutin dengan dokter kandungan.
Demikianlah beberapa penyebab kematian ibu di masa nifas yang memang sering terjadi. Tanda-tanda abnormal yang terjadi harus benar-benar diperhatikan. Meskipun pada awalnya nifas bukanlah sebuah kondisi yang berbahaya, Namun jika dibiarkan berlarut-larut tentunya akan memperparah kondisi tersebut. Selain itu, apabila Anda memiliki riwayat penyakit tertentu konsultasikanlah segera dengan dokter agar tidak memperparah.
Comments